(Jogja Culinary) Ayam Jatinangor Pogung Baru!!

Yogyakarta sudah menjadi sebuah destinasi untuk berbagai kalangan dari seluruh penjuru Indonesia, salah satunya adalah anak muda yang bertujuan untuk bersekolah atau berkuliah. Seiring dengan semakin banyaknya pendatang yang berkumpul di kota yang akrab disingkat menjadi "Jogja" ini, tentunya dibarengi juga dengan bertambahnya berbagai variasi kuliner yang semakin menjamur, terutama di dekat kawasan perkuliahan kota Jogja ini. Salah satunya adalah kawasan Pogung, yang lokasinya tidak jauh dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Negeri Yogyakarta.

Pada perjalanan kuliner kali ini, saya menyempatkan diri untuk menyambangi sebuah kedai yang menjual berbagai macam minuman dan tentunya makanan yang menjadi primadona disini, lebih spesifik lagi Ayam Goreng. Nama dari kedai ini adalah Jatinangor House Yogyakarta, atau singkatnya orang-orang biasa menyebutnya "Ayam Jatinangor" saja. Pertama kali saya mengetahui keberadaan Ayam Jatinangor ini adalah melalui Twitter, disana banyak orang membahas tentang Ayam Jatinangor, baik itu re-tweet, posting ulasan, atau sekedar like saja. Dan kebanyakan dari mereka memberikan positive feedback untuk Ayam Jatinangor ini. Karena semakin hari semakin ramai, saya jadi penasaran untuk mencoba seperti apa cita rasa dari Ayam Jatinangor ini.

Sebenarnya Ayam Jatinangor ini berasal dari Bandung, namun sudah tersebar di 8 lokasi di Jogja, yaitu 1 di kawasan Pogung Baru, 2 di kawasan Seturan, 1 di kawasan Taman Siswa, 1 di kawasan Wirobrajan, 1 di kawasan jalan Damai, 1 di kawasan jalan Monjali, dan 1 di kawasan Demangan. Setidaknya sampai dengan tulisan ini dibuat. Pada kesempatan itu saya mengunjungi kedainya yang terletak di kawasan Pogung Baru. Aksesnya cukup masuk ke dalam gang, jadi agak sulit ditemukan jika kita kurang familiar dengan kawasan Pogung, namun dengan adanya google maps, saya rasa hal ini bukanlah sebuah kendala.

First impression saya saat pertama kali tiba adalah, sangat homey. Konsep ini merupakan salah satu konsep yang saya suka apabila berbicara tentang kedai makan. Homey, tidak terlalu banyak kursi dan tidak terlalu ramai. Sehingga kita bisa berfokus untuk menikmati makanan itu sendiri tanpa adanya distraksi layaknya kedai makan yang ramai dewasa ini.

Pada kunjungan saya saat itu, terpantau cenderung lebih banyak Ojol yang memesan di Ayam Jatinangor ketimbang pengunjung yang datang langsung. Namun orderan Ojol nya saja sudah mengantre begitu banyak, driver silih berganti datang ke Ayam Jatinagor, bagaimana pengunjung yang datang langsung seperti saya akan dilayani? Pasti lama. Pikir saya saat itu. Namun ternyata dugaan saya salah, orderan saya begitu cepat datang, kira-kira tidak sampai 5 menit. Karena saya baru menyadari kalau kedai Ayam Jatinagor ini mengadopsi konsep fast food.

Menu yang saya pesan saat itu adalah "Paket Ayam Spicy Jatinangor Special Medium" dengan segelas Iced Lemon Tea, begini penampakannya:


AyamJatinangor_Basontheroad.com



Satu paket menu Paket Ayam Spicy Jatinangor Special Medium ini berisi satu potong ayam goreng bagian paha bawah, nasi putih, scrambled egg, dan daun kailan goreng.
Untuk rasanya...
Menurut pandangan subjektif saya, dari sisi cita rasa, saya sangat cocok dengan hidangan ini. Ayamnya gurih dan pedas, untuk rasa pedasnya berpusat pada kulit crispynya, sementara rasa gurihnya terletak pada kulit crispy dan dagingnya, sungguh, rasa gurihnya meresap sampai ke daging lapisan terbawah sekalipun. Saya jadi teringat dengan Ayam Spicy nya McDonald's, cita rasanya hampir sama.
Kemudian juara keduanya adalah daun kailan gorengnya, jujur saya baru pertama kali mencoba daun kailan goreng dan Ayam Jatinangor berhasil memberikan pengalaman pertama yang indah bagi saya. Teksturnya crispy, garing, dengan cita rasa gurih yang begitu pas untuk saya sebagai pecinta makanan gurih.
Kemudian untuk nasi putih dan scrambled egg nya, standart saja, cukup oke, namun tidak sampai membuat lidah saya mengatakan "lezat", tidak seperti pada Ayam Goreng dan Daun Kailannya. Begitu juga dengan Iced Lemon Teanya, standart oke saja, tidak lebih.

Kesimpulannya, untuk saya Ayam Jatinagor ini merupakan satu hidangan yang cocok dengan lidah saya.
Sebagai fans berat Ayam Spicy McDonald's, saya rasa Ayam Jatinangor ini bisa menjadi alternatif dengan cita rasa yang tidak kalah dari Ayam Spicy nya McDonald's, tentunya dengan harga yang lebih murah.
Untuk satu paket menu yang saya pesan "hanya" dibanderol seharga Rp 22.000,- dengan Iced Lemon Tea nya seharga Rp 10.000,- belum termasuk pajak ya.
Untuk range harga makanan disini antara Rp 17.000,- s/d Rp 30.000,- sedangkan untuk minumannya antara Rp 10.000,- s/d Rp 20.000,- .
Sebagai orang yang pernah berkuliah di Jogja, saya rasa Ayam Jatinagor ini agak sedikit mahal jika dibandingkan kompetitor ayam fast food yang lain, khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Namun, jika kita melihat dari perspektif head to head dengan Ayam Spicy McDonald's, harga di Ayam Jatinagor ini sangatlah worth it.
Kalau untuk jam bukanya, Ayam Jatinangor ini buka mulai jam 9 pagi sampai dengan jam 8 malam.
Sedikit saran dari saya untuk Ayam Jatinagor, supaya mulai mengurangi penggunaan plastik untuk penyajiannya.
Sekian ulasan saya untuk Ayam Jatinangor, yang pasti kalau ada kesempatan singgah, saya akan datang lagi karena rasanya cocok dengan lidah saya.


(Jogja Culinary) Ayam Jatinangor Pogung Baru!! (Jogja Culinary) Ayam Jatinangor Pogung Baru!! Reviewed by Bernardus Adhika Sagasitas on February 03, 2023 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.